Dalam tulisan saya yang lalu saya mencoba untuk memperkenalkan kembali akar dari pragmatisme. maka melanjutkan dari bahasan yang lalu, senyatanya Pragmatism berangkat dari budaya dan sub kultur asli orang-orang amerika. sebuah kultur yang benar-benar berakar dari pola interaksi sosial masyarakat urban amerika. Tak ayal diversitas jelas menjadi titik tolak dalam perumusan nilai-nilai pragmatism khas amerika. diversitas dalam hal ini kita pahami sebagai sebuah relasi antara heterogenitas masyarakat amerika dan kompleksitas sosial yang terjadi didalamnya. maka jelaslah bahwa tingkat heterogenitas masyarakat amerika sangat mempengaruhi alur pemahaman kita terhadap corak pemikiran yang satu ini. Dalam memahami pragmatism kita dituntut untuk memahami sebuah dunia yang majemuk lagi plural.