Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Perasaan Jijik dan Malu Anak

8 Desember 2022   20:35 Diperbarui: 8 Desember 2022   20:46 189 2
A. Definisi "menjijikkan"

Jijik adalah emosi yang kompleks dan tidak biasa. Meskipun sering diklasifikasikan sebagai emosi "mendasar", rasa jijik memiliki cakupan yang luas, berbagai teori fungsional yang bersaing, dan lintasan perkembangan yang luas. Jijik sering diklasifikasikan sebagai salah satu dari enam emosi dasar; itu diklaim memiliki fungsi adaptif yang unik, substrat saraf khusus yang mengarah pada fenomenologi yang tak ada bandingannya, dan ekspresi wajah yang khas yang diakui dalam budaya yang berbeda di seluruh dunia. 

Beberapa orang bahkan berpendapat bahwa rasa jijik lebih tepat digambarkan sebagai perasaan atau keinginan dasar, sehingga lebih mirip dengan keadaan seperti lapar atau sakit daripada emosi nyata seperti marah atau takut. . Penelitian ilmiah tentang rasa jijik telah mengidentifikasi banyak asal usul dan fungsi teoretis dari emosi ini. Banyak dari teori ini menggambarkan rasa jijik yang timbul dari pertimbangan konseptual.

Singkatnya, rasa jijik ini sama sekali tidak ada saat lahir, setelah itu rasa jijik akan mulai muncul sebagai proses defensif di tahun-tahun pertama kehidupan, terutama sebagai respons terhadap euforia seksualitas yang ditekan di awal kehidupan. Dalam pandangan ini, rasa jijik membantu orang menghindari ketakutan eksistensial akan kematian dan konfrontasi dunia yang berantakan dan mengancam yang perlahan-lahan bergerak menuju entropi dan ambiguitas yang lebih besar. 

Jadi, rasa jijik dikatakan melindungi kita dari kelemahan kita dan mencegah kita melihat diri kita sendiri sebagai binatang. Secara keseluruhan, meskipun prediksi tentang perlunya rasa jijik untuk menghindari patogen selama masa bayi dan masa kanak-kanak tidak jelas, tampaknya berteori bahwa bayi akan segera merasa jijik setelah disapih, mungkin pada usia 3 tahun.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun