Ya kelompok yang mengharamkan dan yang membolehkan, akan tetapi dua kelompok ini tidak serta merta mengikuti atau menolak keilmuan ini.
Kajian keilmuan hipnosis ( hipnotis ) makin lama makin terang benderang, bagaimana tidak ternyata hampir semua profesi yang ada membutuhkan ketrampilan komunikasi.
Hipnotis adalah salah satu keilmuan yang mempelajari tehnik komunikasi persuasif atau upaya komunikasi yang merngandung unsur ajakan atau himbauan kepada subjek secara halau ( mempemgaruhi subjek biar mudah menerima ide dan gagasan ), dan itulah Hipnosis.
Maka jelaslah sudah ini yang melatar belakangi berjembangnya lembaga pelatihan dab kursus tentang keilmuan hipnotis dan hipnoterapi.
Hal ini pula yang menjadikan aplikasi hipnosis semakin berkembang sesuai kebutuha, ada hipnomotivasi, hipnolangsing, hipnokhitan, hipnoteaching, hipnobirthing dll.
Apakah Belajar Hipnotis Butuh Bakat ?
Ini yang sering ditanyakan calon peserta pelatihan di lembaga pelatihan hipnosis dan hipnoterapi "MPC School of Hypnotism".
MPC School of Hypnotism adalah salah satu pusat pelatihan hipnosis dan hipnoterapi di Jawa Tengah tepatnya di Kabupaten Brebes, membuka layanan hipnoterapi dan kelas pelatihan sejak tahun 2012.
Kang Amin, hipnoterapist dan trainer utama MPC membenarkan bahwa kondisi saat ini hipnosis dan hipopterapi dalam masa yang tidak menguntungkan, pandemi dan PPKM menjadikan keilmuan ini kini dipelajari asal, dan digunakan untuk membuat konten yang kurang positif.
Ini menjadi tantangan tersendiri bagi penyelenggara pelatihan hipnosis dan hipnoterapi yang benar - benar ingin mengedukasi masyarakat.
Pertanyaannya adalah apa belajar hipnotis butuh bakat ?
TIDAK, selama seorang mau benar - benar serius dan punya komitmen kuat untuk belajar, maka pelatihan hipopsis modern akan memjadi anda tahu dan faham, dan semakin anda sering mempraktekan maka akan menjadi skill / ketranpilan.
Bakat bisa jadi tetap bermanfaat dan akan memudahkan tapi bukan hal mutlak bahwa harus ada ahli hipnotis.