Indonesia menghadapi tantangan besar dalam perawatan kesehatan, terutama bagi pasien yang mengalami disabilitas akibat stroke. Stroke telah menjadi salah satu penyebab utama disabilitas di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Setiap tahunnya, semakin banyak pasien stroke yang membutuhkan rehabilitasi jangka panjang untuk memulihkan kemampuan beraktivitas sehari-hari (
Activities of Daily Living atau ADL). Menurut data Kementerian Kesehatan, stroke telah menjadi salah satu penyebab utama disabilitas di Indonesia, memengaruhi kualitas hidup ribuan orang setiap tahunnya. Dalam upaya memberikan solusi yang lebih efektif dan efisien, para peneliti dari Universitas Telkom, Bandung, mengembangkan teknologi
biofeedback berbasis
edge computing yang memungkinkan pasien stroke menjalani rehabilitasi dari rumah dengan lebih mudah, cepat, dan aman. Teknologi ini bukan hanya membantu mempercepat pemulihan pasien, tapi juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau
Sustainable Development Goals (SDGs) untuk menciptakan dunia yang lebih sehat dan inklusif.
KEMBALI KE ARTIKEL