Peringatan Hari Kartini merupakan momen istimewa bagi bangsa Indonesia, khususnya bagi perempuan. Sejatinya, peringatan Hari Kartini tidak sebatas bersanggul dan mengenakan kebaya. Identitas yang selama ini sangat lekat disematkan pada Kartini. Sehingga saat tanggal 21 April tiba, para perempuan disibukkan dengan berdandan ala Kartini. Pemahaman yang kadang menjadi salah kaprah. Masih terngiang di telinga saya saat ada seorang kepala desa perempuan, yang kebetulan berpenampilan sederhana memberikan sebuah komentar. Menyaksikan upacara yang begitu gegap gempita, dari dewasa sampai anak-anak , semua berdandan cantik dan molek. Seolah semua ingin unjuk diri bahwa 'akulah yang paling luwes'. Melihat anak-anak didandani sedemikian rupa, sangat repot sepertinya. Bu Kepala Desa tadi bergumam, "Hari Kartini kok malah jadi hari bersolek, ya!" Saya tersenyum saja.
KEMBALI KE ARTIKEL