seperti mengalir dalam temaram malam
dalam pusara tempat dimana kita akan baringkan sejumput lelah
...
sebuah nama yang masih buram
memahat rapi dicelah sudut hati
mengerogoti aliran nadi dan sendi
seperti cawan dipungguk madu
menjelma meretas malam sepi
...
dan layaknya sang pungguk yang merindu bulan
ratapan kosong berbalut gundah..
seperti menyulam bulir resah
lalu terkubur sendiri dalam gelap malam...
...
angin pun tak lagi bersahabat
menghentak semakin muram..
sebuah nama yang tiada tentu arah
seperti sembilu mengiris daging
perih...
...
lalu..
kubiarkan semua itu
hanya fatamorgana dan tetap absurd
tetap bisu..
tak pernah terjawab..
..
dimanakah engkau..
hanya melintas temaram dan semakin buram..
dan tak terbayangkan..
bagaimana aku harus menata kembali hati yang telah menjadi serpihan...