Saya akan membahas premium saja. Saya ingin membandingkan harga premium dengan harga emas pada tahun 2005 dan 2013.
Pada tahun 2005, harga premium adalah Rp. 2.400/liter kemudian dinaikkan jadi Rp. 4.500/liter. Sedangkan harga emas pada tahun 2005 adalah Rp. 153.000/gr (kiosantam.com).
Bila dikalkulasi, harga premium 2400 adalah 1,6 % dari harga 1 gram emas, dan harga premium 4500 adalah 2,9 % dari harga 1 gram emas. Atau dengan kata lain, kita bisa membeli premium harga 2.400 dg 0,016 gram emas, dan premium harga 4.500 dg emas seberat 0,029 gram saja.
Sedangkan pada tahun 2013, harga premium masih Rp 4.500 hingga dinaikkan menjadi Rp. 6.500/liter pada Jumat. Harga emas PT ANTAM sebesar Rp. 515.000/gram.
Kalau saya hitung-hitung lagi,, pada tahun ini harga premium perliter adalah 0,9 % dari harga emas/gr. Setelah dinaikkan menjadi Rp. 6.500/liter, nilainya hanya 1,3 % emas/gr. Masih dibawah harga terendah pada tahun 2005.
Mengapa saya membandingkan dg harga emas? Karena, emas itu nilainya stabil, tidak berubah sepanjang jaman. Kalaupun harga emas sekarang lebih mahal dari harga pada tahun 2005, itu bukanlah nilainya yg turun, melainkan rupiahnya yg merosot. Emas seberat 4.25 gram (1 dinar), sejak jaman Jahiliyah sampai sekarang, masih dapat membeli satu ekor kambing.
Jadi, meskipun sekarang harga premium telah dinaikkan oleh pemerintah menjadi Rp. 6.500/liter, namun itu hanya kenaikan nilai nominalnya saja. Sedangkan nilai intrinsiknya justru turun. Jadi, kenaikan harga BBM ini hanyalah kenaikan semu.
Tahun 2005 kita bisa membeli 63,75 liter premium 2.400 dengan satu gram emas, dan hanya dapat 34 liter premium harga 4.500 dg satu gram emas. Kemarin, kita bisa dapat 114 liter premium dg satu gram emas ketika harganya masih Rp. 4.500/liter. Sekarang, kita dapat 79 liter premium dari satu gram emas. Masih lebih banyak dari harga di tahun 2005.
Jangan diambil hati apalagi dipikirkan dalam-dalam. Ini kan cuma tulisan iseng saya yang tidak paham hitung-hitungan ekonomi. Hanya iseng-iseng saja kok. hehehe