Jurusan yang saya pilih adalah Ekonomi. Bagi saya yang ketika SMA jurusannya IPA, ekonomi merupakan hal baru bagi saya plus bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar kuliah menambah sulit saya untuk beradaptasi. Karena tidak ada sertifikasi TOEFL dan IELTS, saya pun ikut EPT (English Placement Test) yaitu tes bahasa inggris dari IIUM. Butuh band 6 untuk lulus, saya alhamdulillah dapat tipis ke band 5, dan masuk ke sekolah bahasa, CELPAD (Centre for Languages and Pre-University Academic Development) di level 6, setelah satu semester berada di CELPAD, kemudian ikut tes EPT lagi, alhamdulillah saya lulus dan mulai bisa masuk kuliah di semester berikutnya.
Semester pertama saya di UIA/IIUM, merupakan semster 3 yaitu semester pendek. Pada masa semester pendek, maximal mata kuliah yg diambil adalah 2 or senilai 6 sks. Berbeda dengan teman-teman saya yang kuliah di Indonesia, ada beberapa yang dibimbing per semester harus ambil mata kuliah apa, disana kita harus benar-benar mandiri dan menentukan sendiri apa yang harus kita ambil. Akhirnya, saya mengambil kelas apa saja yang available ketika itu, yaitu Principle of Management dan Principle of Microeconomics. Walhasil, karen minim pengalaman pelajaran plus waktu kulliah yang cepat (2 bulan) karena sem.pendek, saya dapat C dan C+, dan GPA (IP) pertama saya adalah 2.1.
Sungguh awal yang kurang bagus, tahun-tahun pertama saya masih banyak bergulat dengan nilai C, malah pernah fail (gagal) sekali, dapat D di pelajaran accounting, tapi IPK saya selalu naik perlahan. Masuk ke tahun ke 2 dan ke 3, alhamdulillah trend nya bertambah naik, karena saya sudah terbiasa dengan kelas dan tugas-tugas begitu juga cara menjawab ujian.