Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak ke masa dewasa, dan pada nyatanya mengidentifikasi remaja tidaklah mudah. banyak perspektif yang digunakan untuk mengidentifikasi remaja. Secara biologis, remaja dikenal sebagai suatu fase perkembangan fisik, di mana alat alat kelamin manusia mencapai kematangannya. Secara psikologis, remaja adalah mereka yang telah meninggalkan masa kanak-kanak yang penuh dengan ketergantungan, dan menuju masa pembentukan tanggungjawab.
Hal yang penting dalam perkembangan moral remaja yang perlu mendapat perhatian dari para pendidik yakni, kemampuan mengenal diri sendiri serta memperoleh citra diri yang sebenarnya. Kemudian mencegah timbulnya tingkah laku yang over, seklaigus menanamkan moral positif pada diri remaja tersebut. Jika secara metodologis, penggunaan teknik pembelajaran hendaknya mengacu pada keyakinan pendidik terhadap materi maupun terhadap peserta didik. ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan diantaranya pendekatan kemandirian serta pendekatan keterampilan, kemudian pendekatan cara belajar siswa aktif yang di pusatkan pada siswa.
Pembinaan remaja dapat dilakukan dimana saja, tidak hanya di lembaga formal saja. dalam lingkungan non-formal juga sangat menentukan, mengingat remaja jauh lebih lama berada dan beraktivitas diluar sekolah sehingga pengaruh dan pembentukan terhadap dirinya jauh lebih dominan terjadi di luar lingkungan sekolah. Oleh karena itu, pemerintah, para tokoh di masyarakat dan keluarga serta orang tua hendaknya menunjukkan tanggungjawab serta perhatian, bimbingan dan motivasi terhadap keberadaan remaja.