biarpun setelah menguap,keluarlah pula penat baru lainnya, biarpun bukan di bidan atau rumah sakit, entah apa jenis kelaminnya, dan tiada pernah tercatat pula kapan tanggal lahirnya,
tapi kita berlomba-lomba segera membunuhnya dan memendamnya tanpa pula membuatkan nisan, apalagi epitaf di atasnya
yang tersisa nanti hanya foto-foto penuh canda-tawa,
 yang kan kita kenang sambil rebah di ranjang, mengumpulkan tenaga untuk bertempur setelahnya