Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Mata ini Baru Segaris Terbuka

11 September 2020   10:30 Diperbarui: 11 September 2020   10:24 46 9

Malam bukan saja larut, tapi seakan kekal
Mata ini baru segaris terbuka, belum sepenuhnya
Dalam gelap saya memaksakan diri berjalan, tanpa tau arah tuju dan terjungkal
Entah berapa kali.
Pelita semakin redup sementara kegelapan seakan abadi.

Ini bukan lorong panjang tanpa jalan keluar, di ujung sana terlihat betul cahaya, tapi tak tergapai, atau langkah yang telah berat karena kedunguan.

Melihat banyaknya manusia yang menikmati tidur dan bermimpi indah dalam kegelapan di sebuah perjalanan singkat ini, saya bertanya-tanya,

Apakah memang begitu nyaman berada dalam pelukan pekatnya malam? Apakah gelap telah membutakan kita sepenuhnya?

Apakah begitu jauh jalan keluar itu? Apakah kita ditakdirkan untuk hidup tanpa mengenal pagi? Tanpa merasakan hangat dan terangnya?

Banyak yang mencoba untuk menggandeng sesamanya
menyiram air ke wajah-wajah ngantuk itu dan mengajak berjalan menuju jalan keluar  bersama, meninggalkan malam yang kelam menuju pagi,

Nyatanya mereka-mereka tinggal bangkai membusuk, ditelan malam yang mengamuk  dan dikenang sebagai ; penghianat.

Kesia-siaan itu adakah nilainya?

Mata ini baru segaris terbuka,
belum sepenuhnya, tapi bisikan malam begitu kuat untuk berkasih-sayang dalam pelukannya. Haruskah langkah terhenti untuk tertidur lagi?

Tanjung Priuk, September 2020

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun