Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Catatan dari Atas Gedung

23 Oktober 2011   05:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:37 40 0
Saya rindu air mata

sudah jauh saja taring batu asam

tergelepar mati membusuk kusam

dengung bersautan tenggelam

kerasukan setan dari kubur malam

lempar tali pusar ibu berambut hitam

tak ada isi, ini hanya bentuk kemarahan yang buram!!!

Aku pagi, aku malam!

Aku basa, aku asam!

Aku putih, aku hitam!

Aku gerak, aku diam!

Tak perlu alasan untuk apa pun yang aku jalani!

Aku benci filosofi!

Aku benci gravitasi!

Aku benci regulasi!

semua hanya aku dan bus kota bisu tuli

terserah aku lah, Mentari!!

jangan sombong, hey pagi!

Biar kau ada setiap hari,

tapi kau membosankan, sungguh mati!

Lihat aku, Ibu Rembulan

Aku menari di atas pasir cokelat yang bau anyir

Lutut lemas aku tak getir

Biar semua orang tau

Aku hanya mau jadi aku

terserah aku lah, Bumi!

Aku mau makan tanah dan minum dari perut kantong semar..

Aku mau tidur di punden berundak, dan bangun di atas gajah yang tersedak..

Orang-orang tua berjenggot menyulam tikar tembikar

ku rusak, ku bakar..

Biaaaaarrrrrrr.....

aku memang liar!

Dua juta sembilan ratus tiga puluh ribu tujuh ratus empat puluh satu peluru

satu satu menembakkan gugus baru molekul protein

glukosa, fruktosa, galaktosa,

masa bodoh dengan IPA!

debit, kredit, laba, rugi,

masa bodoh dengan ekonomi!

Bantal pualam retak pecah

berlumut dihinggapi lalat dan semut

aku suka destruksi!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun