sudah jauh saja taring batu asam
tergelepar mati membusuk kusam
dengung bersautan tenggelam
kerasukan setan dari kubur malam
lempar tali pusar ibu berambut hitam
tak ada isi, ini hanya bentuk kemarahan yang buram!!!
Aku pagi, aku malam!
Aku basa, aku asam!
Aku putih, aku hitam!
Aku gerak, aku diam!
Tak perlu alasan untuk apa pun yang aku jalani!
Aku benci filosofi!
Aku benci gravitasi!
Aku benci regulasi!
semua hanya aku dan bus kota bisu tuli
terserah aku lah, Mentari!!
jangan sombong, hey pagi!
Biar kau ada setiap hari,
tapi kau membosankan, sungguh mati!
Lihat aku, Ibu Rembulan
Aku menari di atas pasir cokelat yang bau anyir
Lutut lemas aku tak getir
Biar semua orang tau
Aku hanya mau jadi aku
terserah aku lah, Bumi!
Aku mau makan tanah dan minum dari perut kantong semar..
Aku mau tidur di punden berundak, dan bangun di atas gajah yang tersedak..
Orang-orang tua berjenggot menyulam tikar tembikar
ku rusak, ku bakar..
Biaaaaarrrrrrr.....
aku memang liar!
Dua juta sembilan ratus tiga puluh ribu tujuh ratus empat puluh satu peluru
satu satu menembakkan gugus baru molekul protein
glukosa, fruktosa, galaktosa,
masa bodoh dengan IPA!
debit, kredit, laba, rugi,
masa bodoh dengan ekonomi!
Bantal pualam retak pecah
berlumut dihinggapi lalat dan semut
aku suka destruksi!