Sebagai makhluk sosial yang tentunya selalu melakukan interaksi sosial, tidak jarang kita menemukan fenomena yang dikenal sebagai “
silent treatment”. Situasi di mana seseorang dengan sengaja mengabaikan atau tidak memberikan respons terhadap masalah yang terjadi sebagai bentuk ketidaksetujuan atau ketidakpuasan. Hal ini sering dilakukan ketika emosi seseorang sedang memuncak, mereka menganggap
silent treatment merupakan langkah yang tepat untuk menghindari konfrontasi langsung dengan cara menghentikan komunikasi verbal maupun nonverbal. Hal ini dapat dilakukan oleh siapa saja, baik dari individu yang merasa terluka hingga mereka yang menggunakan strategi ini sebagai alat kontrol emosi. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan penting: Apakah
silent treatment merupakan solusi yang tepat untuk menghindari konflik, atau justru menambah masalah dalam hubungan interpersonal?
KEMBALI KE ARTIKEL