”Namun, belum bisa dipastikan apakah keempat orang tersangka itu semuanya akan ditahan. Sebab, pemeriksaannya belum rampung,” katanya, Senin (23/1/2012), sekitar pukul 16.15.
Nugroho menjelaskan, dari hasil tes, urine mereka terbukti mengandung methamphethamin. Satu dari dua tersangka laki-laki urinenya juga mengandung ganja.
”Pengakuan tersangka, mereka mengonsumsi narkoba itu di sebuah diskotek di Hayam Wuruk, Jakarta Barat. Mereka beli dua butir ekstasi seharga Rp 400.000 dengan cara patungan,” katanya.
Sebelum mengonsumsi narkoba, para tersangka lebih dulu meminum wiski dan bir. ”Minumnya beberapa botol saat mereka di kafe di Kemang, Jakarta Selatan, setelah mereka menghadiri pesta pernikahan di Hotel Borobudur,” jelas Nugroho.
Ia menambahkan, tersangka Afriyanti mengemudikan mobil dalam kondisi out of control karena pengaruh minuman keras, bukan akibat ekstasi.
”Meski demikian, tetap dilarang seseorang minum minuman keras atau ekstasi atau narkoba jenis lainnya. Apalagi kalau akan mengemudi,” tegas Nugroho.
Pengemudi mobil Daihatsu Xenia B 2479 WI, Afriani Susanti (29), mengakui bahwa dirinya mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi. Ia mengaku memacu mobilnya dengan kecepatan 100 km/jam. Demikian disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Senin (23/1/2012), di Mapolda Metro Jaya.
Satu hari pasca kecalakaan maut yang merenggut 9 korban melayang di depan Kantor Pelayanan Pajak, sebelah Kementerian Perdagangan, Jl Ridwan Rais, Jakarta Pusat, Senin (23/1/2012) terlihat masih banyak warga berkerumun di tempat peristiwa naas tersebut. Kebanyakan, warga yang penasaran atas peristiwa tersebut adalah pengendara motor yang tengah melintas di lokasi kejadian, bahkan pengendara mobil pun sampai membuka kaca mereka sambil mengeluarkan kamera lewat ponselnya. "Oh, ini nih yang kemarin," ujar seorang ibu berjilbab dari dalam mobilnya.
Sepanjang kurang lebih 10 meter TKP hingga kini masih dipasang garis polisi. Salah satu pewarta televisi swasta yang tengah meliput sempat menunjukan video amatir kepada warga di lokasi kejadian. "Ih, kasian yah korbannya," ujar Venti, salah seorang warga yang melihat video tersebut.
Beberapa warga sempat kesal dengan gelagat pelaku tabrakan maut atas nama Afriani Susanti (29) yang belakangan diketahui merupakan pemakai sabu tersebut. "Ekspresinya itu lho, aku sebel banget. Tampangnya nggak berdosa banget, harusnya minimal depresi. Ini malah BBM-an," lanjut Venti yang diikuti pendapat warga lainnya.
Pihak kepolisian serta Jasa Rahardja yang datang di lokasi mengatakan rekonstruksi peristiwa Xenia "Maut" akan dilakukan. "Kita kesini dalam rangkau tinjau lokasi," kata kepala cabang Jasa Raharja, DKI Jakarta Budi Sulityo saat ditemui wartawan di lokasi kejadian.
Berdasarkan pantauan Kompas.com hingga pukul 11.10 WIB, warga masih tampak melihat-lihat lokasi tabrakan maut tersebut. Sementara arus lalu lintas dari arah Gambir menuju Tugu Tani tersendat akibat aktivitas warga tersebut.
astagfirulloh........ semoga yang meninggal diterima iman dan islamnya,,begitupun keluarganya diberikan kesabaran,dan apa pun yang terjadi itu semua takdir alloh SWT......