Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humor

Bisa Ditunggu

7 Januari 2011   08:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:52 227 0
Si Nurdin (bukan ketua PSSI) pergi ke tukang jahit sambil membawa tiga potong celana jeans yang ingin dia permak. Di atas kios tukang jahit itu tertulis besar-besar "TERIMA SEGALA MACAM JAHITAN. BISA DITUNGGU." Nurdin senang juga, karena berarti dia bisa segera memakai celana-celana kesukaannya itu.

Nurdin: "Sore, Bang, ini gue ada jahitan nih, bisa ditunggu kan?"

Penjahit: "Oh, oke. Bisa, Pak."

Nurdin (sambil mengacungkan jempol): "Siiip..."

Dengan wajah ceria, si Nurdin duduk di kursi yang ada.

Satu jam berlalu, dan ketiga celana yang ia bawa belum juga disentuh oleh sang penjahit. Nurdin mulai gelisah. Matanya berkali-kali melirik jam di dinding. Sang penjahit masih sibuk mengerjakan jahitan lainnya.

Nurdin (mulai tidak sabar): "Bang, kapan nih jahitan gue kelar?"

Penjahit (sambil tetap menjahit): "Ya, paling cepet besoklah, Pak. Lagi banyak kerjaan nih.. "

Nurdin: "Loh, katanya tadi bisa ditunggu? Gimana sih?!"

Penjahit: "Oh, Bapak mau menunggu?"

Nurdin: "Iya dong, tadi kan janjinya bisa ditunggu, makanya gue nongkrong di sini. Kalo gini namanya nggak sesuai iklannya dong?"

Penjahit itu beranjak dari kursinya dan menuju ke bilik di belakangnya. Tak lama, ia keluar sambil membawa tikar dan bantal.

Nurdin (penasaran): "Buat apaan tuh, Bang?"

Penjahit (dengan tampang polos): "Ini buat Bapak, silakan dipakai kalo mau nunggu sampe besok. Semua jahitan bener-bener bisa ditunggu kok, Pak."

Nurdin (mulut ternganga lebar): "HAH???"

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun