Sejak awal periksa Sabtu pagi hingga saat ini, kami tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pengobatan (pendaftaran, dokter, tes darah, obat, infus, dll.), kecuali untuk parkir dan fotokopi Kartu Keluarga.
Kami juga tak perlu urus surat keterangan dari RT/RW/Kelurahan. Oh iya, kami tetap diterima meski alamat KK di Jakarta Barat sedangkan Puskesmas itu di Jakarta Pusat.
"Kamar rawat inap di Puskesmas ini seperti kamar RS kelas II waktu bersalin dulu," kata istri saya. Semua petugas juga ramah dan tak segan memberikan bantuan.
Sewaktu bertanya kepada petugas jaga soal biaya, dia menjawab singkat, "Pakai KJS (Kartu Jakarta Sehat), Pak."
Lega. Soal biaya tentunya.
Dalam perjalanan pulang, saya bersyukur karena telah memilih kandidat Gubernur-Wagub yang tepat, yang hatinya memang untuk melayani masyarakat.
(Salah satu) hasil pilihan saya pada waktu Pilkada DKI dua tahun lalu, kami rasakan langsung hari ini. Puji Tuhan.
Ke depan, kami mungkin takkan menetap di ibukota. Oleh karenanya, kami berharap agar di manapun di Indonesia kami akan tinggal, kelegaan sebagai rakyat yang dijamin (salah satunya) pelayanan kesehatannya akan kami rasakan juga.
Berkat (pemimpin yang melayani rakyat) yang telah kami terima sebagai warga Jakarta, harus diperluas ke seluruh Indonesia.
Itu sebabnya, kami makin mantap memilih capres nomor urut dua.