Selain silikon, material alternatif seperti cadmium telluride (CdTe) dan copper indium gallium selenide (CIGS) juga banyak diteliti, dengan efisiensi masing-masing berkisar antara 9-12%. Ada pula material perovskite yang sedang naik daun dengan efisiensi yang dapat mencapai lebih dari 20%. Keunggulan perovskite terletak pada biaya produksi yang rendah dan proses pembuatan yang lebih mudah.
Proses konversi cahaya menjadi listrik dilakukan melalui efek fotovoltaik. Ketika foton dari sinar matahari diserap oleh material semikonduktor, energi tersebut mengexcited elektron, menciptakan aliran arus listrik. Aliran ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi rumah tangga maupun industrial. Dengan teknologi yang terus berkembang, sel surya menawarkan peluang yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga menguntungkan secara ekonomi di masa depan.
Dalam konteks global saat ini, investasi dalam energi terbarukan, khususnya dalam teknologi sel surya, terbukti berpotensi tinggi untuk memberikan keuntungan jangka panjang. Memasuki pasar ini bukan hanya tentang bertahan hidup, tetapi juga tentang memanfaatkan peluang yang tersedia dalam sektor energi yang terus berkembang.
Daftar Pustaka
1. Green, M. A., Emery, K., Hand, J., & Warta, W. (2016). **Solar cell efficiency tables (version 46)**. *Progress in Photovoltaics: Research and Applications*, 24(1), 3-12.
2. Choi, H., & Choi, J. (2013). **Solar Cell Materials and Devices**. *Materials Science and Engineering*, 9(3), 112-118.
3. Honsberg, C., & W. S. (2017). **Introduction to Solar Cells**. *Solar Cell Basics*. Retrieved from [pvcdrom.org](https://www.pvcdrom.org).
4. NREL (National Renewable Energy Laboratory). (2023). **Best Research-Cell Efficiency Chart**. Retrieved from https://www.nrel.gov/pv/cell-efficiency.html