"Pagi Din..!" sapa Reffa pada Adin
"Siang kali!" balas jutek Adin
"Ga ada bedanya ya kamu seperti dulu, " bisik Reffa
"Beda donk, Gw udah lebih mikir daripada pertama kali dulu gw ketemu loe ! Bebr Adin memalingkan wajahnya
"Gw yakin, hati loe masih buat gw,"
"Ngarep loe," balas Adin yang langsung pergi dari percakapan tadi.
Sudah jam empat sore, pria yang menegurku tadi malah santainya diruang tunggu sambil terkantuk-kantuk. kasihan dia ! Dia sama sekali gak berubah, tapi aku yang berubah, bahkan sudah tidak ada satu digit hurufnya lagi dihatiku. Mungkin ini terlalu sadis tapi apa boleh buat.
"Mungkin karena pertunangan ini kan, Din? lirih Vero dimuka kusam Adin sambil menyentuh kilau cincin pertunangan karibnya itu.
"Gw ma Akbar udah tunangan, dan semua tahu itu," greget Adit memeluk sahabatnya yang satu tahun lebih muda darinya.