Jika ada seseorang yang meletakkan secangkir kesempatan di antara bangku - bangku taman, sudikah kau menyelinap dan diam - diam meneguknya barang sedikit saja. Dan saat itu, seperti dunia fantasi kita, langit akan berubah merah, tubuhmu berputar tegak searah dahan yang rindang. Angin melingkar di antara jemarimu, dan dengan menggenggam tanganmu sendiri, kau akan mendapat sebuah kesempatan untuk mengucap permintaan. Jika khayalan itu benar - benar terwujud, pintalah untuk bertemu denganku lagi. Aku ingin menghafal raut wajahmu yang selalu berdesis ketika menghirup udara dalam - dalam. Juga bagaimana kau tersenyum dalam waktu kurang dari 4 detik, begitu istimewa bagiku.
Kau tahu, aku kini tengah mempelajari caramu menginjak - injak daun - daun kering di halaman rumah. Dan kau benar, ini sangat menyenangkan. Seolah kau mendengar nafas terakhir daun - daunan, atau sama seperti kau memperhatikan bocah kecil menggigit kripik kentangnya.
Jika kau adalah dewa, pintalah pada Tuhan untuk dapat menemuiku sekejap saja. Sebab ada beberapa hal yang belum sempat kuutarakan. Aku tak ingin mengatakan bahwa aku tak suka kau bertemu Tuhan dalam waktu yang lekas, bukan itu. Melainkan aku ingin menagih janjimu. Untuk mengajariku cara menemukan kebahagiaan dan memberikan kebahagiaan pada seseorang. Karena aku ingin mencobanya sekali lagi. Kau tahu, aku tak ingat bagaimana cara untuk bahagia, sejak kau pergi diam - diam menghadap Tuhan. Dan sekali lagi, untuk terakhir kalinya, mintalah pada Tuhan untuk bertemu denganku.
Sekali saja.
Mei, 2010