Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Tahun Kelima

11 Oktober 2010   07:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:32 43 0
"Aku menangkan dua tangga

dan kau harus mengangkatku setinggi langit - langit kamar

kemudian kita habiskan pie apel berdua"

kau tahu, aku menulisnya pada buku harianku

Aku belum lupa

bagaimana caramu mengeja namaku

Hingga akhirnya kau putuskan

untuk memanggilku dengan nama yang berbeda

Bisakah kau mengingat

dari arah mana kau berjalan melewati kedai malam

kemudian kita bertemu di persimpangan

ya, kita hanya berdua di jalan itu

dan kini aku tengah mengenang

wangi alkohol di kerah kemejamu malam itu

"Aku turun dari tangga, kemudian naik ke pijakan tertinggi,

dan setelah aku selesai menertawakanmu,

aku baru menyadari,

bahwa sedari tadi aku bermain seorang diri"

Tahun kelima

aku mencoba mengingat namamu

kemudian menanyakan pada semua orang yang ku kenal

pada orang - orang di persimpangan taman

bahkan pada anak tangga pada sebuah rumah berdinding kayu

Sungguhkah ini tahun kelima milik kita?

Atau bahkan kita baru memulainya?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun