PALET waktu yang membentang 79 tahun lalu, telah menorehkan pancar warna perjuangan, menghidupkan kembali kisah-kisah heroik yang tertumpuk dalam ingatan lain. Hari Santri, seperti tihtir bertalu-talu, menjadi wujud bakti setia pada bangsa, memacu semangat juang yang dilantunkan oleh KH. Hasyim Asy’ari. Seruan menggugat kebungkaman santri dan rakyat, bahwa “berperang menolak dan melawan pendjajah itu fardloe ain’, bagi jang berada dalam djarak lingkaran 94 km dari tempat masoek dan kedoedoekan moeseoh, bagi orang jang berada dalam di luar djarak lingkaran tadi, kewadjiban itoe djadi fardloe kifayah jang tjoekoep dikerjakan Sebagian sadja…” Seru Beilau.
KEMBALI KE ARTIKEL