Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Ki Bagus Hadikusumo dan Isu Sara dalam Politik (Yuk renungkan apa kata beliau)

4 Desember 2012   18:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:11 376 1
Akhir akhir ini, isu sara terutama yang berkaitan dengan agama menjadi santer bergentayangan di sekitar eskalasi perpolitikan. Baik itu di tingkat pemilu provinsi macam DKI kemarin, maupun untuk isu pencalonan tokoh-tokoh tertentu di Pilpres mendatang..... ah masalah agama ini memang selalu hangat diperbincangkan, saya baru saja membaca buah pena Ki Bagus Hadikusumo, salah satu pendiri bangsa ini, dan betul-betul terisnpirasi oleh pendapatnya mengenai pemaslahan ini, trus saya nulis deh ... silakan dibaca, makasih

Jika membincangkan isu sara, maka salah satu lintasan pikiran yang segera menyergap saya adalah sebuah memori tentang debat caleg beberapa tahun silam. Acara debat antara caleg itu sebenarnya tidak terlalu istimewa, makanya detail waktu, tempat, atau stasuin televisi mana yang menyiarannya tidak tersimpan dengan baik di memori saya. Namun ada satu fragmen dari acara itu yang tetap melekat di salah satu ceruk ingatan karena cukup berkesan. Debat itu menghadirkan caleg dari beberapa partai, di antaranya ada partai-partai berhaluan agama yakni partai yang berlambang benda-benda langit dan partai yang lambangnya bergambar tanaman (kalau nggk salah ingat si). Fargmen berkesan itu terjadi ketika caleg dari partai benda langit dipersilakan membentangkan ide-ide yang hendak ia wujudkan sekiranya terpilih. Si caleg partai benda langit itu dengan semangat menyampaikan bahwa sektor pertanian yang menjadi potensi daerahnya ingin ia kembangkan, salah satunya dengan ihya al-mawat ; menanami lahan-lahan terbengkalai dengan tanaman-tanaman produktif. Tak lupa si caleg menyetir hadis yang berisi anjuran Rasulullah saw untuk gemar menanm beserta regulasi fikih berkenaan dengan bab ihya al-mawat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun