Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Generasi Z Krisis dalam Menulis Karya Ilmiah

21 Juni 2024   21:29 Diperbarui: 21 Juni 2024   22:15 108 0
Dalam dunia akademis, kemampuan menulis karya ilmiah menjadi konstituen kritis dalam membentuk mahasiswa sebagai kontributor di era pengetahuan yang terus berkembang. Juniarti mengungkapkan bahwa keterampilan menulis karya ilmiah merupakan kebutuhan bagi setiap orang dalam lingkungan akademis. Ada banyak bukti dan informasi yang menunjukkan bahwa mahasiswa masa kini masih memiliki kemampuan yang sangat rendah untuk menulis karya ilmiah, pedoman yang tidak konsisten untuk menulis karya ilmiah, dan tingkat plagiarisme yang tinggi (Widodo dkk., 2020.

Penelitian yang dilakukan Syaputra et al di perguruan tinggi STKIP Muhammadiyah Manokwari pada bulan maret 2022 melalui data yang diperoleh dari 47 karya berupa artikel menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah masih rendah, terutama pada bagian pengembangan ide dan pembahasan. Berikut perhitungan persentase kemampuan menulis karya ilmiah dan literasi data 14,25% mahasiswa mampu mengembangkan ide ditinjau dari 19% literasi data tahapan menganalisis.

 Kemampuan menulis karya ilmiah pada bagian hasil dan pembahasan dengan 13,55% ditinjau dari literasi data tahapan membuat konklusi 12,4%. Penulisan karya ilmiah pada bagian kesimpulan diperoleh hasil 72,2% ketepatan mahasiswa dalam membuat bagian simpulan dengan literasi data tahapan membaca sebesar 68,6%. (Syaputra dkk., 2023). Selanjutnya, penelitian yang dilakukan Nirwana dan Ruspa pada mahasiswa prodi informatika Universitas Cokroaminoto Palopo mendapati bahwa keterampilan menulis

 Rafli dan Attas mendefinisikan bahwa ada beberapa kendala yang dihadapi mahasiswa ketika menulis karya ilmiah, antara lain: (1) judul tulisan tidak sesuai dengan isi, (2) kurang perumusan pertanyaan dan sub-pertanyaan yang benar, (3) pembahasan setiap pertanyaan sub-pertanyaan kurang rinci, (4) tinjauan literatur kurang relevan dengan pertanyaan dan sub-pertanyaan, (5) kesimpulan tidak mencerminkan gambaran pembahasan masalah, (6) penggunaan EYD tidak diberikan perhatian yang cukup, dan (7) tata cara penulisan tidak diikuti petunjuk yang berlaku (Rafli & Attas, 2019).

Upaya meningkatkan kemampuan penulisan karya tulis ilmiah mahasiswa melalui Aksa et al menyampaikan bahwa  melalui bimbingan teknis mulai dari ceramah diskusi, dan praktik dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa. Program ini membuahi tanggapan yang positif dari mahasiswa, serta pada umumnya mahasiswa mampu memahami konsep dan arti penting pembuatan artikel karya ilmiah (Aksa dkk., 2023). Jayanegara et al juga mengemukakan bahwa salah satu cara meningkatkan kemampuan penulisan karya ilmiah mahasiswa adalah melalui kegiatan PKM-AI dan PKM-GT yang dapat mendorong mahasiswa mengembangkan ide kreatif dan inovatif. Langkah ini mendapat respon baik dari para peserta pelatihan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun