Manusia adalah objek yang diciptakan oleh Tuhan dengan segala sifat kesempurnaanya. Melalui naluri dan akal budi yang dimilikinya, manusia bisa membangun interaksi antara dunia dalam dirinya dengan dunia luar. Meskipun manusia ditakdirkan sebagai sosok yang dapat menentukan segala sesuatu yang berkenaan dengan dirinya, ada beberapa hal yang berada di luar kendali manusia. Beberapa puluh tahun yang lalu, jauh sebelum ilmu pengetahuan ditemukan,  manusia masih lebih mengandalkan pola pemikiran berdasarkan mitos dibandingkan rasional. Seiring berjalannya waktu, pemikiran manusia mulai terbuka sedikit demi sedikit. Kemunculan pemikiran-pemikiran kritis dari para ilmuwan membuahkan sesuatu yang menjadi cikal bakal peradaban manusia. Manusia mulai bertindak dengan mempertimbangkan secara akal rasional. Satu demi satu aliran-aliran mulai merajalela masuk ke dalam negeri, salah satunya humanisme.  Banyak sekali dampak yang timbul dari masuknya aliran yang satu ini. Humanisme sering dikatakan sebagai cikal bakal dari peradaban yang baru. Di banyak tempat, humanisme telah lahir sebagai sesuatu yang mengubah beberapa tingkah laku buruk dari masyarakat. Dengan gagasan akan kebebasan bagi tiap individu, humanisme telah berhasil menghilangkan pagar diskriminasi dan ketidakadilan di masyarakat. Nah, yang menjadi masalah sekarang, bagaimana humanisme terhadap masyarakat di zaman yang terus berkembang seperti saat ini?
KEMBALI KE ARTIKEL