"Tolong selamatkan putriku. Aku akan memenuhi keinginmu."
"Hmm? Aku tidak punya keinginan apapun."
"Kumohon! Dia lebih berharga dari hidupku!"
"Kau bahkan mengambil suami yang aku cintai. Lupa?"
"Aku akan mengembalikan milikmu, asalkan putriku bisa selamat!"
Terdengar langkah kaki menjauh, suara pintu yang dibuka, lalu segera ditutup kembali, diikuti hempasan tubuh ke sofa.