29 Mei 2021 06:27Diperbarui: 29 Mei 2021 07:0927912
Dia wanita biasa, yang tak cukup cantik untuk menghiasi malam kelam dengan senyumnya Dan tak cukup gemulai, sebagai penari yang menikmati luka dari wanita lain Ketika jemarinya mengetuk pintu, dan seorang lelaki menyambutnya dengan secawan anggur yang terasa amat pahit
Ia harus menghianati, peraduan di sana yang lama sepi Sebab ia tak bisa pulang lagi
Kaki jenjang meringsak masuk, robohkan dinding kesetiaan Membuka apa saja yang melekat di tubuhnya Mencoba menggantikan, rindu belum terobati Mencumbu malam dengan sebuah dosa yang tak terpikirkan Hanya karena kamar ini tak punya mata Sepi, dingin, sendiri menunggu pandemi
Wanita itu tak cukup berani, untuk merebut kebahagiaan dua sejoli Yang dilakukannya hanya menjajakan malam Pada siapa saja yang lupa menghafal Janji setia walau berabad lamanya
Sebelum malam menerangi wajahnya, wanita berjalan mencari kesepian lainnya Bergumul entah sampai kapan Sampai ia tak cukup pantas menjaja malam Bila tua, renta dan kerut-merut menghiasi dirinya Mungkin seribu tahun lagi
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.