Pagi sekali, sangat. Aku duduk tertegun menerawang kedepan, menikmati nyanyian lautan, dilatari tarian ombak, sangat menikmati. Aku berselonjor diujung pelantar, dengan kepulan asap dari secangkir kopi yang kubuat, barusan. Kopi kesukaan Bapak. Kopi racik termurah, dengan segala rasa ‘terserah’.
KEMBALI KE ARTIKEL