Saya sudah sering mendengar dan membaca bahaya makan mie instan dan merokok. Saya juga sering mendengar minum kopi sasetan itu tidak sehat. Tapi saya tidak percaya. Bagi saya kesehatan itu bukan melulu soal apa yang kita konsumsi melainkan keseluruhan gaya hidup kita.
Atasan saya melakukan diet ketat, mungkin dalam seminggu dia pergi ngegym 3 kali, tidak merokok, gajinya 5 kali lipat dari gaji saya. Tapi buktinya dia lebih sering sakit-sakitan dibanding saya. Dalam setahun alhamdulillah kalau dirata-rata saya sakit dua kali, kalau tidak demam ya flu. Paling lama 3 hari sudah pulih.
Saya makan apa saja. Kadang di warung Tegal, kadang di rumah makan Padang, kadang makan bakso di pinggir jalan. Di rumah saya selalu tersedia Indomie. Kalau tanggal muda saya agak jarang makan Indomie. Tapi kalau tanggal tua, ya minimal sekali saya makan Indomie dalam sehari.
Saya perokok walaupun tidak perokok berat. Rokok saya Djarum Super. Dalam sehari jika dirata-rata saya habis sekitar 10 batang. Tidak sampai 1 bungkus.
Di rumah kontrakan saya juga selalu tersedia bubuk kopi Kapal Api. Sebelum berangkat ke kantor saya ngopi dulu. Pulang kantor saya juga ngopi. Siang hari saat istirahat, kadang saya ngopi. Tapi jarang sih, lebih sering minum teh.
Saya olahraga seminggu dua kali. Jumat malam bersama teman-teman kantor saya ikut main futsal. Kemudian hari minggu pagi lari di Senayan.
Sebagai pegawai dengan gaji 5 juta, saya sudah merasa bersyukur bisa menikmati apa yang saya konsumsi tanpa diganggu citra konsumsi sehat. Bagi saya upaya untuk sehat adalah tetap berolahraga secara teratur, bersosialisasi, dan tidak mudah stres.
Bagi saya hal yang paling nikmat dan bersyukur adalah jika capek pulang dari kantor saya masak Indomie, setelah itu minum kopi Kapal Api, lalu menyulut rokok Djarum Super. Sungguh kenikmatan yang luar biasa. Apalagi jika televisi sedang menyiarkan acara sepakbola.
Saya menikmati itu semua kok. Jadi kalau ada orang bilang makan ini itu tidak sehat, saya tidak percaya. Saya lebih percaya apa yang saya alami sendiri dibanding kata orang.