Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Bodoh Berlebih

31 Januari 2024   05:43 Diperbarui: 9 Juni 2024   23:41 187 1
Adanya tiga pilihan calon membuat polarisasi sedikit menurun. Tidak separah 2014 dan 2019. Artinya, secara tensi, hari ini tidaklah sepanas tahun tersebut. Cebong vs Kampret sementara ini minggir dulu. Besok-besok dilanjut lagi.

Politik itu penting. Tapi mensakralkan politik juga tak kurang berbahaya. Sejarah telah mencatat itu. Menganggap dukungan kita suci dan menghujat habis rivalnya - seolah semua hitam putih - jelas itu kekanak-kanakan. Juga bagian dari ketertipuan. Dan bangsa ini memiliki rekam jejak ditipu yg lumayan mentereng: 3,5 abad dikibulin kata-kata manis Belanda.

Adakalanya, dia yg dijelek-jelekkan hari ini adalah dia yg disanjung habis-habisan pada pemilihan sebelumnya. Naif kan? Mereka yang mencaci maki dan membully Prabowo hari ini adalah mereka yang di 2014 dan 2019 mendewa-dewakan dan menuhankan Prabowo. Sebagaimana mereka yang per hari ini hendak memakzulkan Jokowi adalah mereka yang sebelumnya menyanjung habis-habisan Jokowi. Bagi saya ini sangat ironis dan memalukan. Inkonsisten. Semua orang berhak untuk bodoh. Tapi sebagian orang telah bodoh secara berlebih.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun