24 Agustus 2012 08:33Diperbarui: 25 Juni 2015 01:2329540
Perihal keutamaan ilmu Adam dibandingkan malaikat sampai perintah Sujud terhadap Adam. Ternyata Malaikat bersujud kepada “Nur Muhammad” yang telah Allah letakkan dalam diri Adam. Sudah jamak diketahui bahwa Nur Muhammad adalah mahluk pertama dari semua Ciptaan-Nya.
Mahar pernikahan dua sejoli yang bersemayam di surga ini adalah dengan membacakan “Sholawat kepada Rasulullah Muhammad”. Ketika Adam merasa bingung dengan kewajiban maharnya, Allah swt menunjukkan jalan keluarnya, yaitu dengan menyuruh Adam agar berwasilah melalui kekasihNya “Habibullah” Muhammad. Wasilah Adam kepada Allah dengan ‘derajat keutamaan Habibullah yang tidak diketahui hakikatnya kecuali DIA”.
Adam merasa heran atas perlakuan Khusus Allah swt terhadap Muhammad setelah melihat tembok arsy yang tertulis nama Muhammad bersanding dengan asma Allah. Adam pun bertanya langsung kepada sang Khaliq perihal tulisan itu. Allah Swt menjawab :” dia adalah kekasihku “Habibullah”, Muhammad adalah salah satu dari keturunanmu yang akan diutus sebagai nabi terakhir, walaupun nabi terakhir, Muhammad adalah Pioner dari para utusanku di akherat kelak. Dan Aku menciptakan alam semesta seisinya ini semata-mata hanya untuk dia”.
Keistimewaan derajat Muhammad pula yang menjadi wasilah ampunan Adam saat Adam dan Hawa terusir dari Surga. Sampai akhirnya dua sejoli ini diampuni dan dipertemukan kembali di tanah Arofah tepatnya di jabal Rahmah.
Pengakuan dan pengukuhan bahwa Muhammad adalah keturunan terbaiknya. Hal ini dinyatakan langsung oleh Adam ketika Rasulullah Muhammad melangsungkan Isra’ Mi’rajnya dan menemui beberapa Nabi, termasuk Adam.
Syafaat Udzma, Hanya Rasulullah Muhammad yang sanggup memberikan pertolongan kepada umat manusia dihari kiamat kelak. Tatkala semua Nabi termasuk Adam menolak memberikan syafaat kepada umatnya, mereka gelisah dengan keselamatannya sendiri-sendiri. Sementara Muhammad – sang wasilah agung ini memanggil-manggil pengikutnya – : “ummati- ummati” – mengharap ampunan terhadap umatnya terutama ahli maksiat. Beliaulah satu-satunya Nabi yang berani mengorbankan dirinya di hari yang paling mengerikan itu. Karena alasan ini pula mengapa umatnya wajib mencintai Rasulullah, lebih dari harta, keluarga bahkan nyawa kita sendiri. Beliau lah sang penyelamat dan wasilah agung di hari dimana harta dan anak tidak lagi bermanfaat kecuali mereka yang datang dengan hati yang selamat. – Ya Rasulallah.
Gelar Habib sebenarnya sudah sangat mulia dan lebih dari cukup. Diantara makna Habib adalah kekasih sejati, pecinta yang merasakan apapun yang dirasa sang kerkasih, dan memberikan apapun yang di mau tanpa harus dimintai dahulu. Berbeda dengan gelar Khalil yang disematkan kepada Ibrohim, Khalil hanyalah teman mulia saja, bandingkan dengan Kekasih sejati. Tidak salah jika Adam sering meminjam perantara Habib ini kepada Allah Swt.
Disamping sebagai Habib, Rasulullah Muhammad pun diberi gelar SAYYYED –sang pemimpin/ ketua besar- bagi seluruh umat manusia semenjak Adam sampai hari akhir kelak. Dalam satu riwayat beliau berkata : Ana Sayyidu walidibni Adam Wala Fakhr– Alhadis. Hadis ini pula yang memansuh / menghapus dilarangnya memberi gelar SAYYID kepada Rasulullah saat kita membaca sholawat setelah Tasyahhud dalam Sholat. ucapkanlah : Allahumma Solli ala Sayyidina Muhammad wala alih.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.