[caption id="attachment_124717" align="aligncenter" width="150" caption="Madinah Rasul"][/caption] Masya Allah, dibalik kain ihrom itu saya melihat jelas tato ghotic ala rockstar yang sempat membuatku tersenyum. Hmm ternyata budaya membatik tubuh tidak hanya di gandrungi para preman kampung dan rockstar Internasional saja, di Arab pun ada manusia yang hobi begituan juga toh hehehe. Menikmati ritual thawaf umroh untuk kali pertama sepanjang sejarah hidupku. Suasana bahagia dan haru menyelimuti hati. Saat memasuki Bab Malik Fahad, pintu utama Masjidil Harom. serasa ada dalam alam lain kotak kubus hitam itu benar-benar ada dan nyata di depan mata, apalagi kalau bukan Ka’bah, bangunan mungil yang tak pernah lengang dari krumunan ribuan umat manusia dan malaikat setiap harinya. Ternyata asik juga memperhatikan macam-macam gaya orang saat ber berthawaf. Dari mulai pejalan kaki biasa yang sangat khusuk dengan mulut komat kamit baca dzikir, pembaca Quran dengan mushaf di tangannya, orang yang sibuk menenteng-nenteng HP dan asyik ngobrol dengan lawan bicaranya, anak-anak kecil yang dipanggul bapaknya, perempuan yang sedang narik-narik selendang yang diikatkan pada badan laki-laki didpannya, mungkin takut tersesatatau terpisah dari keluarganya. Dari sekian banyak gaya orang melaksanakan ibadah thawaf, pemuda berbadan gempal dengan tato dilengannya termasuk orang aneh yang aku jumpai saat itu. Sekilas laki-laki tersebut kalem sedikit sangar. Dia berlari-lari kecil mengikuti laki-laki lain di depannya entah guide atau saudaranya. Tak lama kemudian, hilanglah pemuda itu dari pandangan mata. Saya jadi inget ucapan salah satu imam Masjid di Yaman : ” Jangan sembarangan menuduh negatif pada orang lain hanya dari sekilas pandangan fisik, atau menganggap orang lain pasti masuk neraka karena belum masuk Islam, mungkin saja dia akan menjadi muallaf dan meninggal dalam khusnul khatimah sementara kita yang berprasangka buruk kelak akan diambil imannya dan mati sebagai orang kafir!”. Siang itu cuaca Makkah lumayan panas, untung saja lantai putih agak kehitam-hitaman itu tidak memantulkan panas yang sama, bahkan sebaliknya bisa meredam panas. putaran-demi putaran thawaf dilalui dengan cukup lancar dan nyaman. Menjelang putaran terakhir saya dikejutkan dengan jeritan ibu-ibu di tengah krumunan orang-orang thawaf , awalnya saya fikir ada orang berantem atau kesurupan. setelah nanya beberapa orang disekitar tempat kejadian hmm .. ternyata ibu-ibu tadi barusan kecopetan! wow ditempat yang paling sakral didunia yang amal baiknya dilipatgandakan menjadi 100.000 kali itu ada COPET juga? percaya tidak percaya, saya hanya terharu dengan ibu yang menangis dan meronta-ronta kehiangan tas kecil yang direbut oleh jambret berthawaf. Kejadian ini mengingatkan teman saya yang juga pernah kehilangan uang 1000 US $ dipelataran Masjidil Harom, setelah dikejar ibu-ibu yang menyamar jadi peminta-minta, entah kenapa teman saya baru sadar kehilangan dompetnya setelah agak jauh keluar dari Masjidil harom hmm? Ritual thawaf selesai, setelah sholat di belakang maqom Ibrahim untuk kemudian melanjutkan ibadah Sya’i dan potong rambut dan kembali Istirahat di Suqqoh penginapan deket - Makkah Metropolitan place- bersama teman-teman menunggu saat buka puasa tiba. Sebenarnya masih banyak sekali kejadian aneh yang tidak tertulis, oh iya, ibadah Umroh memang sangat simple, mungkin bisa dikerjakan dalam 2-3 jam saja kalo memang keadaannya tidak terlalu ramai. Taqobbala Allahu Minna wa Minkum.. amen [Telkomsel Rhamadanku]
KEMBALI KE ARTIKEL