Adapun untuk konteks dunia kewartaan, elemen-elemen jurnalisme memuat beberapa pilar atau tiang yang menjaga keutuhan dan kepercayaan masyarakat terhadap berita yang disuguhkan oleh jurnalis. Andai seorang jurnalis tak mampu memenuhi itu, hanya sikap apatis yang akan diterima dari masyarakat.
Selanjutnya elemen jurnalisme itu ada sembilan pilar,pilar pertama yaitu mengenai kebenaran. Seorang pewarta berkewajiban mencari kebenaran dari suatu peristiwa. Bukan hanya dari satu pihak saja, tetapi dari berbagai pihak. Pilar kedua, Loyalitas, loyalitas di sini loyal kepada pihak pembaca dan pemasang iklan. Pilar ketiga, Verifikasi, merupakan elemen untuk mengetahui kebenaran suatu peristiwa. Pilar keempat, Independensi, melepaskan diri dari berbagai identitas. Tidak memandang keluarga, masyarakat sekitarnya dan sukunya.
Pilar kelima, Pemantau kekuasaan dan penyambung lidah orang yang tertindas. Nah, dalam pemberitaan seorang jurnalis harus mampu menyampaikan aspirasi masyarakat yang mempunyai keterbatasan dalam berpendapat dan menuntut hak-hak yang belum didapatkan. Pilar keenam, Forum publik. Untuk hal ini, jurnalisme bukan hanya sebagai penyambung lidah dan bukan sebagai alat untuk memperluas kekuasaan, tetapi sebagai tatanan demokrasi mengeluarkan uneg-uneg bagi masyarakat. Pilar ketujuh, Memikat dan relevan. Berita yang disuguhkan harus mampu menarik pembaca agar bertahan membaca sampai akhir. Pilar kedelapan,Proporsional dan komprehensif. Pilar kesembilan, Hati nurani.
Yang menjadi permasalahan pelik adalah terkait elemen jurnalisme yang nomor keempat, independensi. Banyak yang meragukan bahwa seorang jurnalis harus melepas segala identitas dan mengacuhkan dari segala keterpihakan. Padahal seorang jurnalis tak bisa lepas dari keterpihakan. Seperti berpihak kepada atasan dan kepada pemasang iklan. Maka dari mana seorang jurnalis mendapat uang untuk menghidupi dirinya dan keluarganya?
Sedangkan menurut Bill Kovach, mengenai independensi ini mengatakan “Jika wartawan/ media mempunyai hubungan konflik kepentingan, mereka wajib melakukan full disclosure tentang hubungan itu.” Agar para pembaca tahu dan menyadari, liputan seorang jurnalis tidak independensi total.
Contoh yang riil adalah dapatkah bebas dari kepentingan keterpihakan bisnis seperti wartawan Kompas terhadap Gramedia Group, Wartawan Bisnis Indonesia terhadap Sahid Group, Wartawan Metro dan Media terhadap Surya Paloh Group, yang merupakan bisnisman sekaligus sebagai tokoh partai Golkar? Tak bisa memungkiri bahwa independensi masih hanya sebatas kata-kata yang masih sulit untuk diimplementasikan.
Maka dari itu, independensi masih perlu ditanyakan dan diragukan dalam ramuan sembilan elemen jurnalisme. Padahal sembilan elemen adalah pilar menjaga kepercayaan masyarakat atas liputan dan berita yang diberikan oleh para jurnalis. Sama saja seperti kita berdakwah tentang agama tentang keharaman suatu benda, tetapi kita juga yang memakannya. Seperti perumpamaan orang jawa, iduh di buak didilat maneh ( Air ludah yang dibuang dijilat lagi).