Kalau anda simak dunia bisnis, justru lebih politis dalam menentukan harga, bahkan lebih banyak bohongnya ketika berspekulasi soal soal bisnis. Mulai dari pedagang kaki lima atau pedagang asongan yang berputar putar di termina, diatas bis, di stasiun KA (kereta Api) ketika  mengedarkan kui, air aqua, dan bermacam makanan ringan, justru mereka lebih pandai bermain politik. Promosi mereka bahkan terkesan memaksa orang lain mau membeli dagangannya. Ini hanya sekedar gambaran . bahwa seorang pengusaha, itu lebih piawai dari seorang politisi, ilmu basa basih mereka sekitar bisnis merupakan alat utama dalam melakukan loby pada orang lain guna di buat suka  dan menyukai membeli barangnya.
Dalil MA tersebut menggunakan "ajian mumpung sebagai wakil rakyat di DPR" menyuarakan kehendak hatinya yang  mengaku dirinya jujur, tak lebih hanya sekedar kelekar politis para pengusaha yang cendrung spekulatif . Sebab ketika orang mengaku dirinya jujur, sebenarnya dia adalah orang yang paling curang.
Kalau para koruptor harus di maafkan, bagaimana dengan para pencuri ayam di gebuk habis habisan oleh hukum, bukan akal licik MA tersebut bisa menyemarakkan koruptor dan para maling, yang pada intinya koruptor itu maling berdasi .......