Rasa dingin mengusir dirimu, ternyata
Kehangatan yang tertinggal
dari bekas bibirmu, kurasa
Kaukah yang mengaduk-aduk mimpiku
semalam
Harapan mudah sekali menjadi bayang-bayang
Cerita-cerita yang terkumpul selama ini
langsung sembab
Dipukul rasa kecewa, ingin tak sesuai angan
Percakapan kini mudah sekali gugur
Sulit mengendap di kepala
Yang barangkali nanti bisa menjadi
seribu kenang
Seseorang mungkin sedang menyesal
Tumpah menjadi puisi
Ditemukan diriku
Atau mungkin dibaca olehmu
Dan kita terpisah ratusan kilometer
Di sebuah ruang
Kita tersenyum bersamaan
Hidup itu aneh
Juga lucu
***
Lebakwana, Oktober 2024