Bukan soal lupa ucapan selamat jalan
Atau sekelebat pelukan
Tapi puisi yang ngalir
pada diam-diam percakapan
Kata-kata memeluk erat
Tentang sebuah kota pada suatu saat
Kemudian nyanyian, potongan kue,
berbagi kisah, juga beberapa
tanda tangan pada lembaran cerita
"Kubayangkan, aku tak mungkin bisa
tinggal di kota ini," katamu
Apakah penduduk kota ini tak pernah
belajar tersenyum?
Juga soal kemacetan yang terlalu jahanam
Di dalam bus saat perjalanan pulang
Kucatat semua
Dan mungkin kamu tidak sadar
Jari-jarimu yang lentik
Kusembunyikan dalam ingatan
***
Lebakwana, Oktober 2024