Sambil melihat bulan yang tinggal separuh
Menyembul di balik gedung
Pendar cahayanya begitu murung
Menembus jendela kaca
Pada ketinggian lantai 19
Tempat kita kini bermuka-muka
Kau tidak minum kopi
Asam lambungmu bisa melonjak, begitu alasanmu
Kita lebih banyak dalam diam
Aku bercerita, kota telah mengirimkan
sungai hitam dalam kepalaku
Bau bacin. Mampat
Ini membuat penduduknya menjadi lebih dingin
Lalu menciptakan kehangatan pura-pura
dalam grup percakapan
Kau merapatkan jaketmu
Kurasa bukan hawa AC ruangan ini
Membuat tubuh kita menggigil
Katamu,
Lebakwana atau Jakarta hanya nama-nama
Ia bisa berpindah tempat
atau bertukar alamat
Menyinggahi banyak kota
Membuat cerita mungkin takkan tamat
Lalu kau membuka jaketmu
Sepatumu
Menggerai rambutmu yang wangi
Juga membuka pakaianmu yang lain
Menaikkan angka pada AC
Hey, ini akan bertambah dingin, protesku
Kau memandangku, tersenyum
Meledakkan magma dalam tubuhmu
Ruangan mendidih
Membentuk embun
Pada keningmu
Pada tubuhku
***
Lebakwana, Agustus 2023