menjelang setengah sepuluh pagi
Aku mengumpulkan beberapa puisi
yang belum jadi
Sisa bubur yang sudah dingin
Rerumputan kering
Dan sisa hujan semalam
yang terperangkap pada kaleng bekas
Entah kenapa dua hari ini jalanan
begitu sunyi
Ada memang suara
pada sepasang mata bocah
yang selalu membawa gambar ibunya
terpantul pada air yang mengalir di
pipinya
Aku sebenarnya sedang belajar
menulis sajak-sajak cinta
Kukirimkan kepada seorang perempuan
yang jauh di tengah pusaran kalimat
Kuharap kata-kataku menjadi embun
dalam dadanya
Tapi kurasa dia tak mengerti
atau tak peduli
Tersangkut di bibir jendela kamarnya
Lalu lapuk dimakan musim
Kenangan sering membuat ingatan retak
Aku ingin mendudukkannya
di halaman depan puisiku
Itu kalau dia mau
***
Lebakwana, Juni 2023