Di jalanan orang-orang berusaha membagi ngakak. Menutupi luka yang tiap sebentar selalu retak
Dan kita seperti mementaskan sebuah drama, tapi tak mengerti sedang memerankan apa. Cerita-cerita cepat sekali berubah. Hari ini melakonkan tabah, esok tentang hati yang patah
Tangisan anak ikut terbawa, pada riuh lalu lintas jalan, pengapnya asap pabrik, dan ringkihnya tubuh tersebab aliran napas yang tercekik
Kita terguncang-guncang di dalam angkutan kota, terayun-ayun di kereta
Membuka HP. Membaca atau membalas pesan, melihat gambar, potongan berita, atau hanya berpura-pura, karena memang, tak ada lagi paket data
Kita ingin lampu-lampu
Agar tak gelap pandang
karena selama ini selalu di barisan para pecundang
***
Lebakwana, September 2022