Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Puisi: Lampu-Lampu Dalam Kepala

3 September 2022   06:19 Diperbarui: 5 September 2022   22:15 336 47
Seberapa sering kita memasukkan kota-kota dalam kepala Memindahkan lampu-lampu, masuk ke lorong-lorong ingatan. Mimpi-mimpi acap tak menemui jalan

Di jalanan orang-orang berusaha membagi ngakak. Menutupi luka yang tiap sebentar selalu retak

Dan kita seperti mementaskan sebuah drama, tapi tak mengerti sedang memerankan apa. Cerita-cerita cepat sekali berubah. Hari ini melakonkan tabah, esok tentang hati yang patah

Tangisan anak ikut terbawa, pada riuh lalu lintas jalan, pengapnya asap pabrik, dan ringkihnya tubuh  tersebab aliran napas yang tercekik

Kita terguncang-guncang di dalam angkutan kota, terayun-ayun di kereta

Membuka HP. Membaca atau membalas pesan, melihat gambar, potongan berita, atau hanya berpura-pura, karena memang, tak ada lagi paket data

Kita ingin lampu-lampu
Agar tak gelap pandang
karena selama ini selalu di barisan para pecundang

***

Lebakwana, September 2022

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun