Tiba-tiba saja aku ingin menjadi api, mendahului matahari, membakar salju di kepalamu, hingga keinginan-keinginanmu tak lagi rekah, karena terlalu lama diusik oleh kemarau. Mengalir, membasahi angan-angan, menyatukan kembali keping-keping harapan, yang selama ini berlarian liar, tak punya kompas, tak ada juga pedomanĀ
KEMBALI KE ARTIKEL