Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Masa Depan dalam Segelas Kopi (4): Hilang

3 Oktober 2016   13:14 Diperbarui: 3 Oktober 2016   15:19 54 0
Kereta merapat di gambir pukul tujuh lewat lima. Rutinitas tidak lagi membuatku perlu menghitung berapa jumlah dua ruas anak tangga dari peron hingga lobi utama, mungkin tiga puluh atau empat puluh. Lambaian ojek dan klakson motor bersahutan, menawarkan tumpangan, seperti prenjak menyambut mentari, atau induk ayam berkotek memanggil reriungannya.., atau seperti suit-kerling cowok-cewek yang menggodamu, menyebalkan tetapi senang juga hati dibuatnya..

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun