turun dari mobil yang ditinggalkan jauh di dalam hutan setelah tidur melewati malam yang dingin sendirian. tulangnya kaku merasakan musim hujan mewarnai gigi di darah mengalir. tak ada sekeranjang makanan untuk diantarkan pada neneknya yang kemudian meninggal karena gagal ginjal. tak ada biskuit atau sirup kokopandan. tidak ada riasan untuk menutupi luka bakar di wajah atau parut radang di paha dan tangan. dia tunawisma yang tinggal bersama segerombolan serigala yang berlindung di ruang kelabu rongga tengkorak. satu-satunya miliknya hanyalah sebuah kunci perunggu tanpa gembok. Dia berjalan ke rumah kakeknya menerobos masuk lewat jendela dan menemukannya tidur di ranjang bobrok. dia bisa mencium bau alkohol di napas dan jelaga di paru-paru. dia menunggu sampai si tua bergerak sebelum berteriak dan melihat kulit dan matanya mengeras berubah warna menjadi kerak perak.
KEMBALI KE ARTIKEL