Rosa bertemu dengannya di pernikahan sepupunya dan, bahkan mengejutkan dirinya sendiri, segera mengajaknya makan malam. Itu bukanlah cinta pada pandangan pertama, atau bahkan nafsu. Ada sesuatu tentang dirinya yang menggelitiknya, ketenangan yang mempesona, keanggunan yang membuatnya segan, wajah yang menyenangkan meskipun dengan sosok yang tampak agak miring, seperti gambar lukisan Picasso di periode Mawar.
KEMBALI KE ARTIKEL