Gelombang ombak menghantam Tiwi. Pantai masih sekitar dua belas meter jauhnya, tapi setidaknya daratan sudah terlihat. Dia membuang setengah isi paru-parunya saat aku mengayunkan satu tangan untuk mencoba berenang ke pantai. Perutnya melilit kektika sesuatu yang kasar seperti amplas menyapu pergelangan kakinya ... lagi. Secara naluriah Tiwi menoleh ke belakang dan menelan ludah, berharap itu adalah sesuatu yang tidak berbahaya. Penyu, mungkin?
KEMBALI KE ARTIKEL