Meski bulan purnama bulat bundar kemerahan menyinari desa dengan angin sepoi-sepoi yang sejuk menyebabkan tubuh menggigil, dan bahkan saat nyamuk malam berdengung menusuk-nusuk kulit dan mengisap darah mereka, tak seorang pun penduduk Tudung Tenuk masuk ke gubuk masing-masing untuk berehat setelah pertempuran seharian tadi.Â
KEMBALI KE ARTIKEL