Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Hanya Hujan

14 Maret 2022   08:00 Diperbarui: 14 Maret 2022   09:38 730 15
"Suara apa itu?" tanya istriku, Ghea. Dia dan aku berbaring di kursi malas menghadap balkon belakang lantai dua. Sinar redup dari senja berawan membuat dunia memainkan kisah bayangan melalui jendela yang tak tertutup di sisi barat ruang keluarga. Kami berdua duduk di sisi jendela tinggi di sisi kami, berpelukan seperti dua sendok, melawan dingin dari angin bulan Maret yang berhembus lubang ventilasi. Kemilau keringat yang tersisa baru saja berakhir menambah dingin menembus tulang.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun