Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat pada tanggal 25 Oktober 2015 lalu mendapat beragam tanggapan dari dalam negeri, terutama terkait bencana kebakaran hutan terbesar dalam sejarah Indonesia yang sudah berlangsung lebih dari 4 bulan. 43 juta penduduk Indonesia terdampak, lebih dari 500.000 orang menderita ISPA dan setidaknya telah jatuh 10 korban jiwa. Pengkritik maupun pendukung presiden saling melontarkan ejekan dan melempar kesalahan sehingga melupakan inti permasalahan: bagaimana mengatasi kebakaran hutan gambut yang sedang berlangsung dan menolong penduduk yang menderita akibat kabut asap yang terjadi. Sumatera, Kalimantan dan juga Papua tertutup kabut asap. Dampaknya sudah menjangkau jauh kemana-mana, termasuk negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Thailand. Secara jangka menengah dan panjang, peningkatan emisi karbon berdampak mempercepat pemanasan global.
KEMBALI KE ARTIKEL