Mata Pramana menatap dengan seksama lembaran brosur sebuah perumahan. Namun matanya nanar ketika melihat harga yang tercantum. Bagi dirinya yang hanya seorang guru honorer, rumah seharga 350-an juta rupiah itu terasa berada di atas langit. Sulit digapai oleh gajinya yang hanya 1,6 juta rupiah sebulan. Untuk membayar cicilan rumah sekelas itu jelas dia tidak akan sanggup.
KEMBALI KE ARTIKEL