Baru-baru ini santer terdengar di telinga kita sebuah kebijakan tentang sistem pendidikan yang baru. Sistem ini bernama Full day school dimana mulai tahun ini sekolah hanya berlangsung selama 5 hari sepekan dengan jadwal yang sangat padat. Siswa akan diharuskan untuk berada disekolah sampai jam 4 sore. Menurut bapak muhadjir, gagasan ini bertujuan untuk membentuk karakter anak menjadi lebih baik. Lebih lanjut lagi bapak Muhadjir mengatakan Fullday school ini akan mencegah anak dari keluyuran diluar saat orang tua tidak ada. FulldaySchool juga dikenal dengan gagasan kokurikuler yang membuat siswa mempunyai banyak kegiatan di sekolah. Â Gagasan dari pak muhadjir ini banyak menimbulkan pro dan kontra dari berbagai kalangan. Seperti dilansir dari kompas.com Sekjend Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyani bependapat bahwa gagasan Fullday School atau sekarang dikenal sebagai gagasan kokurikuler akan menambah kemungkinan kekerasan dalam lingkup sekolah. Karena menurut beliau, kekerasan rawan terjadi saat jam istirahat. Sedangkan jika gagasan kokurikuler diterapkan otomatis akan menambah jam istirahat. Fasilitas pendidikan di Indonesia menurut beliau juga belum memadai dalam menerapkan sistem kokurikuler ini. Lain halnya dengan Samsul Ridwan Sekjen Lembaga Perlindungan Anak Indonesia. Menurutnya semua pihak haruslah memandang gagasan ini sebagai itikad baik pemerintah dalam memperbaiki pendidikan di Indonesia. Tetapi ia juga menambahkan gagasan ini haruslah tidak membebani siswa dan orangtua dalam melaksanakannya
KEMBALI KE ARTIKEL