Bahagia, terus?
Siapa sih yang gak mau hidupnya bahagia, pasti semua orang menginginkan hal itu. Tapi namanya hidup kadang tak sesuai keinginan kita.
Lagipula, hal yang membuat kita bahagia hari ini belum tentu tetap menjadi hal yang membahagiakan di kemudian hari.
Bagaimana bisa?
Coba ingat saat-saat kita membeli hal baru, misalnya handphone. Pasti senangnya minta ampun. Dilihat terus sambil senyum-senyum, lalu disimpan sebaik mungkin jangan sampai lecet.
Hari kedua, ketiga, masih sama. Seminggu kemudian, mulai hilang. Hal baru yang membawa kebahagiaan itu mulai dirasa biasa saja. Sampai satu bulan, dua bulan, tiga bulan, semua menjadi sangat biasa. Bahkan kita mulai melirik handphone model baru.
Itulah manusia. Seperti kata pepatah, rumput tetangga lebih indah. Hal yang tidak kita miliki terasa lebih menggiurkan. Padahal untuk mendapatkan hal yang kita inginkan, kita melewati telah berbagai proses.
Proses tersebutlah yang sering kita lupakan. Sering kali kita merasa menjadi orang yang paling sengsara saat sedang berjuang. Padahal jika kita menikmati apa yang sedang kita lakukan atau perjuangkan, mungkin tak seberat itu.
So, jangan menunggu mendapatkan sesuatu untuk menjadi bahagia. Nikmati saja yang ada, maka semua akan terasa membahagiakan.