Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Kisah Sedih di Hari Minggu (Bukan Fariz RM tapi Koes Plus)

11 Juli 2011   06:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:46 502 0


Fariz Roestam Moenaf dan Koes Plus dua nama yang tidak bisa begitu saja dilupakan di kancah musik Indonesia. Saya pun menyukai keduanya. Musik Fariz RM paling tidak menemani saya dalam mengarungi periode kehidupan ini dari SMA (1980-an) hingga sekarang. Jadi saya sangat paham bahkan menikmati era gegap gempita Selangkah ke Seberang, Sakura, Trapesium, WOW! Produk Hijau, Do Not Erase, Living in The Western World, dengan banyak hits di dalamnya. Pengalaman batin ini sangat membekas.

Sementara untuk Koes Plus agak lupa-lupa ingat. Kalau tidak salah di SD (1970-an) saya sudah dicekoki bapak dan guru saya dengan lagu-lagu Koes Plus (Tonny Koeswoyo [lead guitar/keyboard/vocal], Yon Koeswoyo [rhythm guitar/lead vocal], Yok Koeswoyo [bass/vocal], dan Murry [drum/vocal]). Saya waktu itu sangat menyukai lagu Da Silva (bener nulisnya?), tidak tahu di album apa lagu itu bertengger? Lagu-lagu yang lain pun sampai saat ini masih sangat relevan dinikmati bahkan di daur ulang oleh musisi atau penyanyi kini dengan berbagai interpretasi.

Nah, untuk napak tilas, saya sekarang lagi berusaha keras mengumpulkan album-album lama Koes Plus. Susahnya minta ampun, karena di pasaran sudah tidak ada lagi, kalau pun ada bukan album "original". Album asli yang saya dapat baru Collector Series Koes Plus '78 Melati Biru dan Bersama Lagi (Bravo Musik dan Purnama). Kolektor amatiran.

Saya tidak akan mengulas lagu-lagu Fariz RM maupun lika-liku kehidupan mereka (karena ini wilayah teritorial Bang Denny Sakrie dan Bang Bens Leo atau Bang Chr Nast, selain itu saya tidak mempunyai data maupun informasi yang akurat untuk kedua idola saya itu. Bukan begitu, Bang?). Jadi saya akan bercerita tentang perburuan saya dalam mencari album Koes Plus dengan tayangan Zona Memori Fariz RM (MetroTV, 10/07/2011).

Alkisah, saya mendapat undangan pernikahan sepupu saya yang dilaksanakan di Madiun (Jawa Timur). Jadi, berangkatlah saya bersama isteri dari Brebes (Jawa Tengah) untuk memenuhi undangan itu pada Sabtu (09/07/11) dan direncanakan pulang Minggu (10/07/11). Ada apa sebenarnya dengan hari dan tanggal tersebut? Hari dan tanggal tersebut merupakan hari yang istimewa bagi saya dan isteri atau bagi orang-orang yang bergabung dalam Komunitas Fanstastic Fariz RM (KFFRM) di jejaring sosial facebook. KFFRM ikut andil dalam acara Zona Memori MetroTV dalam Episode Kurnia dan Pesona Fariz RM dengan The Anthology Band. Pengambilan gambar dilakukan pada Sabtu (04/06/11). Tentu saja kita yang hadir pada saat itu dengan penuh harap menantikan kapan momen itu akan ditayangkan. Masuk tv, bos!

Tetapi, dengan adanya undangan dari sepupu saya, ada firasat yang menyatakan bahwa jangan-jangan saya tidak bisa menyaksikan tayangan itu, karena saya masih dalam perjalanan pulang dari Madiun. Maka sejumlah alternatif pemecahan masalah dirancang, dari membeli handphone dengan fasilitas tv atau mencari tempat istirahat dengan fasilitas tv (tentu saja dengan kanal MetroTV). Alternatif kedua menjadi pilihan, istirahat sambil nonton Zona Memori. Asyik!

Rencana tinggal rencana, tetapi Tuhan yang menentukan. Ketika pukul 21.00 WIB, kami melewati jalan lingkar Weleri, Batang (Jawa Tengah). Ternyata di jalan itu terjadi antrean yang sangat panjang berkilo-kilo meter. Kami terjebak dalam kemacetan yang tiada terperi. Sebagai informasi, jalan lingkar itu adalah areal persawahan yang sangat sepi, jauh dari hingar bingar manusia, bahkan tanpa ada satu pun tempat istirahat. Waktu merambat pelan tapi pasti yang akan segera melewati pukul 22.00 WIB yang merupakan waktu tayang Zona Memori. Isteri saya sibuk sms sana-sini, entah apa pesannya dan kepada siapa. Kegelisahan menyelimuti hatinya (bahasanya sok puitis?). Sebelumnya saya juga pesan melalui sms ke teman-teman kalau saya dan isteri bakalan nongol di MetroTV. Gejala narsis mulai menghantui.

Saya dan isteri lemas di dalam mobil! (Jangan samakan dengan ceritera stensilan, bos!). Masa' berdua lemas disaksikan sopir? Eh, lupa! Terus hubungannya dengan Koes Plus apa? Dalam perjalanan ke Madiun saya mampir ke Solo Square [Disc Tarra] membeli album Killing Me Inside, Kadri Jimmo The Prinzes of Rhythm Indonesia Hebat (mBak Arie Rachmawatie [bagian urusan rumah tangga KFFRM] bolak-balik ngomongin KJP terus...jadi saya penasaran...memang bagus album ini, mBak Arie!), dan...nah ini dia...Koes Plus Golden Hits Collection Original Sound Recording Volume 2 dan 7 (Remaco dan Virgo Record).

Sambil memendam kekecewaan tidak bisa menikmati Zona Memori, akhirnya bersama isteri mendengarkan Koes Plus...lagunya pas banget Kisah Sedih di Hari Minggu dan lagu-lagu lainnya seperti Mak Engket, Telaga Sunyi, Kr. Pertemuan, Mobil Tua, Penyanyi Tua (kok, tertulis Penyanyi Muda, ya?) dan hits lainnya.

Tiba-tiba mBak Oneng (kalau yang ini isterinya mas Fariz RM) sms dengan heboh kalau wajah kami berdua dan teman-teman KFFRM sudah nongol di MetroTV. Dengan lemas kami beritahukan, bahwa saat ini kami sedang tak berdaya terjebak kemacetan yang tidak manusiawi, sehingga tidak bisa menyaksikan tayangan yang kami sangat impikan. Hujan pun dengan lebat tercurah dari langit tiba-tiba! (Sungguh, bukan dramatisasi!).

Padahal, selama ini berburu konser Fariz RM mudah dan aman-aman saja, seperti Fariz RM The Anthology Live in Concert di Rolling Stone Live Venue Jakarta (25/07/08), Just Jazz di Hotel Horison Semarang (09/08/08), New Friday Jazz Nite di Pasar Seni Ancol Jakarta (12/11/10), BNI-Economic Jazz 2011 di Yogyakarta (14/05/11) dan pengambilan gambar Zona Memori MetroTV (04/06/11), bahkan kumpul-kumpul bareng teman-teman KFFRM di kediaman Fariz RM (27/02/11) pada saat soft launching album Fenomena Fariz RM. Tetapi, ketika mau nonton tayangan Zona Memori MetroTV (10/07/11) aja, kok ndak kesampean ya? Artinya, tidak semua keinginan di dunia ini, bakalan terpenuhi, begitu katanya.

Jadi, Kisah Sedih di Hari Minggu, bukannya nonton Fariz RM di MetroTV tapi malahan dengerin Koes Plus!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun